Kimono (着物) adalah pakaian tradisional Jepang. Arti harfiah kimono adalah baju atau sesuatu yang dikenakan (ki berarti pakai, dan mono berarti barang). Mulanya, Kimono adalah pakaian yang dipakai dari kalangan bangsawan saja, yakni sekitar tahun 794-1185 atau dalam sejarang Jepangnya diketahui sebagai periode Heian.

Kemudian, seiring berkembangnya zaman, pakaian Kimono ini semakin familiar dan popular di kalangan masyarakat, bahkan sering pula dipakai oleh aktor kabuki saat melakukan pentas dan Geisha.

Akan tetapi, di tahun 1683, terjadilah pelanggaran dalam mengenakan pakaian Kimono, terlebih yang mahal dan mencolok. Hingga akhirnya, Kimono kembali muncul pada abad ke-19 saat Jepang sudah mulai mengembangkan diri akan dunia modern.

Pada zaman sekarang, kimono berbentuk seperti huruf “T”, mirip mantel berlengan panjang dan berkerah. Panjang kimono dibuat hingga ke pergelangan kaki. Wanita mengenakan kimono berbentuk baju terusan, sementara pria mengenakan kimono berbentuk setelan. Kerah bagian kanan harus berada di bawah kerah bagian kiri. Sabuk kain yang disebut obi dililitkan di bagian perut/pinggang, dan diikat di bagian punggung. Alas kaki sewaktu mengenakan kimono adalah zōri atau geta.

Kimono sekarang ini lebih sering dikenakan wanita pada kesempatan istimewa. Wanita yang belum menikah mengenakan sejenis kimono yang disebut furisode. Ciri khas furisode adalah lengan yang lebarnya hampir menyentuh lantai. Perempuan yang genap berusia 20 tahun mengenakan furisode untuk menghadiri seijin shiki. Pria mengenakan kimono pada pesta pernikahan, upacara minum teh, dan acara formal lainnya. Ketika tampil di luar arena sumo, pesumo profesional diharuskan mengenakan kimono. 

Anak-anak mengenakan kimono ketika menghadiri perayaan Shichi-Go-San. Selain itu, kimono dikenakan pekerja bidang industri jasa dan pariwisata, pelayan wanita rumah makan tradisional (ryōtei) dan pegawai penginapan tradisional (ryokan).

Pakaian pengantin wanita tradisional Jepang (hanayome ishō) terdiri dari furisode dan uchikake (mantel yang dikenakan di atas furisode). Furisode untuk pengantin wanita berbeda dari furisode untuk wanita muda yang belum menikah. Bahan untuk furisode pengantin diberi motif yang dipercaya mengundang keberuntungan, seperti gambar burung jenjang. Warna furisode pengantin juga lebih cerah dibandingkan furisode biasa. Shiromuku adalah sebutan untuk baju pengantin wanita tradisional berupa furisode berwarna putih bersih dengan motif tenunan yang juga berwarna putih.

Sebagai pembeda dari pakaian Barat (yōfuku) yang dikenal sejak zaman Meiji, orang Jepang menyebut pakaian tradisional Jepang sebagai wafuku (和服, pakaian Jepang). Sebelum dikenalnya pakaian Barat, semua pakaian yang dipakai orang Jepang disebut kimono. Sebutan lain untuk kimono adalah gofuku (呉服). Istilah gofuku mulanya dipakai untuk menyebut pakaian orang negara Dong Wu (bahasa Jepang: negara Go) yang tiba di Jepang dari daratan Cina.

Berikut akan dijelaskan sedikit mengenai jenis-jenis Kimono berdasarkan perayaannya.

  • Mofuku merupakan Kimono dengan warna serba hitam yang digunakan oleh wanita dan pria saat upacara berkabung atau berduka cita.
  • Tomesode adalah bentuk Kimono yang sangat formal. Kimono Tomesode memiliki motif berwarna emas dan perak, digunakan oleh wanita Jepang yang sudah menikah. Umumnya, Kimono Tomesode dipakai untuk menghadiri acara pernikahan.
  • Iromuji adalah Kimono yang tak memiliki pola dan terdiri dari satu warna saja. Kimono Iromuji dapat dikenakan oleh semua wanita, baik yang lajang maupun sudah menikah.
  • Susohiki atau Hikizuri adalah kimono khusus yang dikenakan oleh Geisha atau para penari Jepang. Adapun perbedaan Kimono ini apabila dibandingkan dengan Kimono biasanya, yakni terletak pada bentuknya. Bentuk Kimono Susohiki atau Hikizuri cenderung lebih panjang hingga menyapu lantai.
  • Furisode merupakan Kimono formal untuk wanita yang belum menikah alias masih lajang. Lazimnya dikenakan dalam acara khusus, termasuk upacara kedewasaan, upacara minum teh (Sadou), dan atau menghadiri acara pernikahan.
  • Komon adalah Kimono yang dibuat dari sutra serta memiliki motif yang hampir menutupi seluruh Kimononya. Umumnya, Kimono Komon dipakai saat acara informal atau casual.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here